Translate

mouse

Flame Sword

Selasa, 07 Juni 2016

KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH

1.      KONSEP MENULIS LAPORAN ILMIAH
1.1 Konsep Laporan Ilmiah
Konsep dari laporan ilmiah adalah berkaitan dengan penelitianfakta, dan objektif dari permasalahan yang dibahas dalam laporan ilmiah. Maka itu laporan ilmiah harus objektif, dan sesuai dengan fakta yang ada, serta disusun secara sistematis.
Penulisan laporan adalah penyampaian pengalaman peneliti dan hasil-hasilnya kepada masyarakat luas sehingga dapat berguna bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan.
1.2 Pengertian Laporan Ilmiah
Menurut E.Zaenal Arifin,1993 : Laporan Ilmiah adalah laporan yang disusun melalui tahapan berdasarkan teori tertentu dan menggunakan metode ilmiah yang sudah disepakati oleh para ilmuwan
Sedangkan secara umum Laporan ilmiah ialah karya tulis ilmiah yang dibuat oleh seseorang atau sekelompok orang yang berhubungan secara struktural atau kedinasan setelah melaksanakan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah dibuat sebagai bukti pertanggungjawaban bawahan/petugas atau tim/panitia kepada atasannya atas pelaksanaan tugas yang diberikan. Laporan ilmiah harus memuat data yang tepat dan benar serta objektif dan sistematis sehingga dapat dijadikan ukuran untuk membuat pertimbangan dan keputusan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai laporan ilmiah, yaitu : 
·         Laporan ilmiah mengemukakan permasalahan yang ditulis secara benar, jelas, terperinci, dan ringkas;
·         Kegiatan menulis laporan ilmiah merupakan kegiatan (utama) terakhir dari suatu kegiatan ilmiah;
·         Laporan ilmiah merupakan suatu dokumen tentang kegiatan ilmiah dalam memecahkan masalah secara jujur, jelas, dan tepat tentang prosedur, alat, dan hasil temuan serta implikasinya;
·         Laporan ilmiah merupakan media yang baik untuk komunikasi di lingkungan akademisi atau sesama ilmuwan;
·         Laporan ilmiah dapat digunakan sebagai acuan bagi ilmuwan lain sehingga syarat-syarat tulisan ilmiah berlaku juga untuk laporan ilmiah.
1.3 Jenis-jenis laporan ilmiah :
a.       Laporan lengkap (monograf) adalah laporan yang berisi proses penelitian secara menyeluruh, dengan mengutarakan semua teknik dan pengalaman penelitian dalam melaksanakan kegiatan penelitian.
b.      Artikel ilmiah adalah laporan yang berisi intisari dari laporan lengkap. Penulisannya lebih padat dan disesuaikan dengan jumlah halaman yang disediakan dalam jurnal-jurnal ilmiah.
c.       Laporan ringkas (summary report) adalah laporan dari artikel yang sudah pernah diterbitkan yang ditulis ulang dengan menggunakan bentuk dan gaya penulisan yang lebih sederhana; sehingga dapat dipahami oleh masyarakat luas.
d.      Laporan untuk administrator dan pembuat keputusan adalah laporan penelitian yang diberikan kepada pemerintah, terutama berkenaan dengan penelitian tindakan. 
1.4  Ciri-ciri laporan ilmiah : 
1.      Pembacanya seorang atau sekumpulan orang tertentu. Adakalanya laporan berbentuk buku dan ditujukan kepada pembaca umum. Jika ditujukan kepada umum biasanya laporan berbentuk pamflet atau selebaran.
2.      Bentuk laporan yang disajikan atas permintaan atau perintah itu biasanya berupa laporan panjangyang terdiri atas: halaman judul, surat penyerahan, daftar isi, pendahuluan, uraian pokok, dan sering juga lampiran. Laporan pendek biasanya terdiri atas judul pokok dan nomornomor, dengan perlengkapan seperti biasa dalam surat-menyurat formal.
3.      Laporan itu bersifat sangat objektif, maksudnya terutama untuk menyajikan fakta.
4.      Bahasa dan nadanya formal.
5.      Judul, subjudul, dan sub-sub judul, disusun dan diatur dengan perencanaan yang mantik. Dalam Kamus Bahasa Indonesia, mantik diartikan dengan (1) cara berpikir yang hanya mendasarkan pikiran.
Dari ciri-ciri laporan yang telah disebutkan di atas, dapat ditarik suatu prinsip yang diterapkan pada ciri suatu laporan ilmiah, yaitu :
1)      Ditujukan kepada pembaca tertentu;
2)      Sistematika laporan kadang disesuaikan dengan permintaan pemberi perintah atau pesanan (dalam suatu hibah kompetensi);
3)      Bahasanya formal, harus disesuaikan dengan standar Bahasa Indonesia yang disempurnakan;
4)      Memerhatikan kaidah-kaidah ilmiah sesuai dengan disiplin keilmuannya;
5)      Objektif.
1.5  Persyaratan bagi pembuat laporan
Syarat-syarat penulisan laporan di antaranya adalah :
a)      Tepat tujuan;
b)      Sistematis;
c)      Penelitian harus meyakinkan;
d)     Kejelasan menurut kaidah ilmu.
Suatu karya dapat dikatakan ilmiah jika memenuhi syarat sebagai berikut :
1.      Penulisannya berdasarkan hasil penelitian, disertai pemecahannya;
2.      Pembahasan masalah yang dikemukakan harus obyektif sesuai realita/ fakta;
3.      Tulisan harus lengkap dan jelas sesuai dengan kaidah bahasa, Pedoman Umum;
4.      Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD), serta Pedoman Umum Pembentukan Istilah (PUPI);
5.      Tulisan disusun dengan metode tertentu;
6.      Tulisan disusun menurut sistem tertentu;
7.      Bahasanya harus lengkap, terperinci, teratur, ringkas, tepat, dan cermat sehingga tidak terbuka kemungkinan adanya ambiguitas, ketaksaan, maupun kerancuan.
1.6 Sistematika atau kerangka Laporan Ilmiah
Bagian awal, terdiri atas :
·         Halaman judul: judul, maksud, tujuan penulisan, identitas penulis, instansi asal, kota penyusunan, dan tahun;
·         Halaman pengesahan (jika perlu);
·         Halaman motto/semboyan (jika perlu);
·         Halaman persembahan (jika perlu);
·         Prakata;
·         Daftar isi;
·         Daftar tabel (jika ada);
·         Daftar grafik (jika ada);
·         Daftar gambar (jika ada);
·         Abstak : uraian singkat tentang isi laporan.
Bagian Isi, terdiri atas:
o   Bab I Pendahuluan berisi tentang: Latar belakang, Identitas masalah, Pembatasan masalah, Rumusan masalah, Tujuan dan manfaat;
o   Bab II : Kajian Pustaka;
o   Bab III : Metode;
o   Bab IV : Pembahasan;
o   Bab V : Penutup.
Bagian Akhir, terdiri atas
§  Daftar Pustaka;
§  Daftar Lampiran;
§  Indeks : Daftar istilah.
1.7 Langkah-langkah penulisan laporan ilmiah yang harus diperhatikan
Berikut beberapa langkah penulisan laporan ilmiah yang harus Anda perhatikan adalah :
o   Tuliskan garis besar isi (outline) secara sederhana dan sistematis;
o   Kembangkan outline tersebut dengan cara memberikan judul, subjudul, bagian, dan subbagian;
o   Tuliskan hal yang akan diuraikan pada setiap judul, subjudul, bagian, dan subbagian;
o   Cantumkan pada setiap judul, subjudul, bagian, subbagian beberapa tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik yang dapat melengkapi argumentasi dari bahasan;
o   Penulisan laporan dimulai dengan mengacu pada outline yang sudah dilengkapi dengan tabel, grafik, gambar, atau analisis statistik lain;
o   Pada awal menulis jangan terlalu memperhatikan gaya bahasa yang digunakan karena penulis harus langsung menuju sasaran untuk menyelesaikan draft pertama dari laporan lengkap;
o   Gaya bahasa sebaiknya diperbaiki dengan memperhatikan : (1) Konsistensi dan kesinambungan materi, (2) Menghilangkan pengulangan makna kalimat agar kalimat menjadi jelas dan tulisan menjadi ringkas, dan (3) Memperhatikan cara penulisan rujukan.
2.      PROSES PENYUSUNAN KARYA TULIS ILMIAH
2.1 Penelitian Ilmiah
Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung menyambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkanfenomena-fenomena [1]. Penelitian ilmiah sering diasosiasikan dengan metode ilmiahsebagai tata cara sistimatis yang digunakan untuk melakukan penelitian.
Penelitian ilmiah juga menjadi salah satu cara untuk menjelaskan gejala-gejala alam. Adanya penelitian ilmiah membuat ilmu berkembang, karena hipotesis-hipotesis yang dihasilkan oleh penelitian ilmiah seringkali mengalami retroduksi.
2.2 Tahapan Pembuatan Karya Ilmiah
Dalam menyusun karya ilmiah ada berbagai tahapan yang diperlukan antaralain adalah sebagai berikut :
1.      Tahap Persiapan
Pada tahap persiapan, penulis suatu karya ilmiah harus mempersiapkan topik. Hal ini berarti penulis harus menentukan apa yang dibahas dalam tulisan. Kadang-kadang topik ditentukan oleh dosen, tetapi kadang pemilihan topik ditentukan oleh mahasiswa itu sendiri secara bebas. Topik dapat dipilih misalnya mengenai persoalan kemasyarakatan,  pertanian, manajemen, sumber daya manusia, hukum, dan sebagainya. Tahap persiapan atau prapenulisan adalah ketika penulis menyiapkan diri, mengumpulkan informasi, merumuskan masalah, menentukan fokus, mengolah informasi, menarik tafsiran terhadap realitas yang dihadapinya, berdiskusi, membaca, mengamati, dan lain-lain yang memperkaya masukan kognitif yang akan diproses selanjutnya.
Dalam tahap persiapan, dilakukan:
a.       Pemilihan masalah atau topik dan mempertimbangkan
-          Topik yang akan di pilih harus yang ada di sekitar penulis.
-          Topik yang di pakai harus topik yang paling menarik dari topik yang ada.
-          Pembahasan harus terpusat pada segi lingkup sempit dan terbatas.
-          Memilki data dan fakta yang obyektif dan mencukupi.
-          Harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya meskipun sedikit.
-          Harus memiliki sumber acuan atau bahan kepustakaan yang bisa dijadikan referensi.
b.      Pembatasan topik atau penentuan judul
-          Pembatasan topik harus dilakukan sebelum penulisan karya ilmiah dilakukan.
-          Penentuan judul dapat dilakukan sebelum penulisn karya ilmiah atau setelah selesai  penulisan karya ilimiah tersebut.
-          Penentuan judul karya ilmiah harus dapat menjawab dari pertanyaan yang mengandungunsure 4W + 1H yakni what (apa), why (kenapa), who (siapa), where (di mana) dan how (bagaimana).
-          Pembuatan kerangka karangan (outline)
-          Membimbing untuk memulai menyusun kerangka karangan.
-          Membuat pedoman penulisan karya ilmiah sehingga tidak menjadi tumpang tindih dalam penulisannya.
-          Pembuatanrencana daftar isi dari karya ilmiah.
-           
2.      Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dilakukan melalui pengamatan peristiwa, mencari informasi melalui wawancara informan, mencari informasi melalui pencatatan dokumen dalam kartu data, melakukan eksperimen di laboratorium, melakukan rekaman audio, dan catatan lapangan yang lengkap yang diperlukan dalam tahap-tahap penelitian. Pada tahap pengumpulan data hal yang di lakukan antara lain sebagai berikut :
a.       Pencarian berbagai keterangan dari bahan bacaan atau referensi tentang karya tulis yang kita buat.
b.      Pengumpulan keterangan dari pihak-pihak yang mengetahui masalah yang akan dijadikan tema dalam karya ilmiah.
c.       Pengamatan langsung (observasi) ke obyek yang akan diteliti dan dijadikan tema dari karya ilmiah.
d.      Melakukan percobaan di labolatorium atau pengujian data di lapangan.
3.      Tahap Pengorganisasian atau Pengonsepan
Setelah kita mengumpulkan berbagai data yang kita peroleh, maka tahap selanjutnya tahap pengonsepan data. Pada tahap pengonsepan ini adalah kita melakukan penyeleksian data yang kita peroleh dari berbagai refensi dan sumber media yang membantu proses dalam karya ilmiah kita dan kemudian kita mengelompokan bahan dari berbagai referensi.
Pengelompokan bahan untuk mengorganisasikan bagian mana yang akan temasuk dalam karya ilmiah, data yang telah terkumpul diseleksi kembali dan dikelompokan sesuai jenis, sifat dan bentuk data.
Pengkonsepan karya ilmiah dilakukan sesuai dengan urutan dalam kerangka karangan yang telah ditetapkan.
4.      Tahap Penyuntingan Konsep
Sebelum mengetik konsep, penelitian harus memeriksa data yang sudah dianalisis tersebut. Hal-hal yang tidak koheren atau penjelasan yang berulang-ulang dapat diedit. Pada tahap ini bertujuan untuk Melengkapi data yang dirasa masih kurang. Membuang dan mengedit data yang dirasa tidak relevan serta tidak cocok dengan  pokok bahasan karya ilmiah.
Mengedit setiap kata-kata dalam karya ilmiah untuk menghindari penyajian bahan- bahan secara berulang-ulang atau terjadi tumpang tindih antara tulisan satu dengan tulisan yang lain. Mengedit setiap bahasa yang ada dalam karya ilmiah untuk menghindari pemakaian  bahasa yang kurang efektif, contoh dalam penyusunan dan pemilihan kata,  penyesuaian kalimat, penyesuaian paragraph, maupun penerapan kaidah ejaan sesuai EYD.
5.      Tahap Penyajian
Dalam tahap penyajian, peneliti siap menyusun karya ilmiah tersebut untuk dibaca orang lain. Maka, penataan segi teknis dan materi harus diperhatikan dengan cermat oleh  peneliti karya ilmiah. Teknik penyajian karya ilmiah harus dengan memperhatikan :
a.       Segi kerapian dan kebersihan karya ilmiah itu.
b.      Tata letak (layout) unsure-unsur dalam format karya ilmiah, misal pada halaman  pembuka, halaman judul, daftar isi, daftar table, daftar grafik, daftar gambar, daftar pustaka, dll.
3.      RANCANGAN USULAN PENELITIAN
3.1 Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian adalah langkah yang paling awal dalam proses penyusunan penelitian. Usulan penelitian adalah langkah berikutnya, dan makalah adalah hasil akhirnya.
Rancangan usulan penelitian ini memberi gambaran secara menyeluruh tentang pokok masalah yang hendak diteliti, teori dan konsep serta data yang dipakai untuk melakukan penelitian; cara penelitian dilakukan dan hasil yang diharapkan akan dicapai. Rancangan usulan penelitian ini dipakai untuk menilai apakah seorang itu bisa mulai melakukan penelitian secara mandiri.
3.2 Bagian Rancangan Usulan Penelitian
Rancangan usulan penelitian terdiri dari 3 bagian pokok :
1.      Bagian Awal
-          Judul penelitian yang direncanakan akan dilakukan.
Ditulis dengan huruf kapital, judul harus “ekspressif”, singkat tetapi informatif, yaitu menunjukkan dengan tepat masalah yang akan diteliti, dibawah judul ditulis kalimat “rancangan usulan penelitian untuk……. (skripsi, tesis, laporan dll)
-          Identitas penyusun rancangan.
Didahului dengan kata oleh lalu ditulis nama peneliti, atau identitas lainnya yang dianggap penting
-          Tanggal pengajuan rancangan.
Didahului dengan kalimat “ diajukan kepada ….., pada tanggal….
2.      Bagian Utama
-          Perumusan masalah
Berisi tengtang penjelasan mengapa masalah yang dikemukan dalam judul dianggap menarik, penting, dan perlu di teliti. Dalam perumusan masalah perlu bukti bahwa masalah itu belum ada jawabannya atau pemecahannya(yang memuaskan) dalam perumusan masalah juga dikemukakan konteks masalah itu dengan permasalahan lain. Unsur pokok perumusan masalah ini sekurang-kurangnya harus memuat hal-hal sebagai berikut :
·         Penjelasan mengenai mengapa masalah yang dikemukakan dalam rancangan usulan penelitian untuk disertasi itu dipandang menarik, penting dan perlu diteliti.
·         Beberapa bukti bahwa masalah tersebut belum ada jawaban atau pemecahan yang memuaskan.
Letak masalah yang akan diteliti itu dalam konteks permasalahan yang lebih besar.
·         Tujuan dan kegunaan penelitian.
Secaa eksklusif dan spesifik harus diseebutkan maksud dan tujuan penelitian, kegunaan dan arti pentingnya hasil penelitian yang diharapkan.
-          Kerangka pemikiran teoritis.
Dalam bagian ini dikemukakan tengtang garis-garis besar pemikiran teoritis sedemikian sehingga jelas “pokok permasalahan”nya.  Kerangka pemikiran yang logis itu dapat pula disusun berdasarkan hasil observasi lapangan atau dari pertemuan ilmiah.
-          Hipotesis kerja
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis tetapi jika penelitian itu ada hipotesis, maka hipotesis harus dirumuskan dengan tepat, singkat, jelas dalam kalimat berita atau “kalimat deklaratif”
-          Metode penelitian.
Dalam metode penelitian disebutkan beberapa maslah, yaitu :
·         Penentuan subjek penelitian, penentuan sampel yang akan dugunakan, penentuan ‘ sampling design’  yang akan dipakai, dan teknik pengambilan sampel
·         Metode pengumpulan data, alat pengukuran, dan cara pengukuran semuannya ditulis secara jelas. Bahan yang akan dipakai (bahan kimia, obat-obatan dan sebagainya) perlu disebutkan spesipikasinya dan pabrik yang mengeluarkan jika ada, bila bahan berupa hewan disebutkan ras, jenisnya dan asalnya dan sedemikian juga jika bahannya adalah tumbuhan. Dalam bagian ini perlu disebutkan alat perlengkapan untuk laboratorium atau untuk lapangan yang akan dipakai. Teknik atau model analisis (statistik) yang akan dipakai dan perlu dijelaskan mengapa memakai metode statistik tersebut. Jika perlu disertakan rancangan untuk menerima atau menolak hipotesis dengan menggunakan hipotesis nihil
-          Jadwal penelitian.
Dalam bagian ini perlu pertimbangan kelayakannya, jadwal penelitian perlu dibagi-bagi berdasarkan tahap-tahap penelitian (hari, minggu, dan bulan) Jadwal penelitian dibuat secara cermat, dengan mempertimbangkan kelayakannya.
-          Tahap-tahap penelitian yang akan dilakukan.
Waktu yang diperlukan untuk melaksanakan masing-masing tahap, dinyatakan dalam satuan bulan. Rincian kegiatan untuk tahap masing-masing.
3.      Bagian Akhir
-          Daftar pustaka
Penulisan daftar pustaka didasarkan atas pustaka yang telah dijadikan sumber dalam penyusunan rancangan usulan penelitian. Tujuan utama penyajian daftar pustaka adalah memberi informasi mengenai bagaimana orang dapat dengan mudah menemukan sumber yang disebutkan dalam rancangan usulan penelitian.


Sumber :
https://suparman11.wordpress.com/2013/02/17/rancangan-usulan-penelitian/

0 komentar:

Posting Komentar